Menurut
wikipedia, peluang atau
kebolehjadian atau dikenal juga sebagai probabilitas adalah cara untuk
mengungkapkan pengetahuan atau kepercayaan bahwa suatu kejadian akan berlaku
atau telah terjadi. Teori peluang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Misal, jika ada dua orang anak yang saling berebut sebuah mainan, kita bisa
menentukan anak mana yang berhak bermain terlebih dahulu dengan menggunakan undian.
Undian tersebut dilakukan secara adil agar mendapatkan keputusan yang tepat dan
akurat.
Gambar 1. Dua orang anak yang saling berebut
mainan
Atau bisa juga terjadi dua orang siswa saling
berebut tempat duduk. Guru dapat menentukan tempat duduk yang sesuai bagi kedua
siswa tersebut dengan mengundi terlebih dahulu.
Gambar
2. Dua orang siswa yang saling berebut tempat duduk
A. Peluang
Empirik
Banyak
masalah di sekitar kita yang berkaitan dengan pengambilan keputusan. Kadang
keputusan yang dibuat merugikan suatu pihak dan menguntungkan pihak lain.
RG Squad, kalian pernah mendengar komentator dan ahli sepak bola
memprediksi suatu pertandingan sepak bola tidak? Misalnya RG Squad dapat
memprediksi kemenangan tim sepak bola Indonesia melawan Singapura dengan cara
cara mencari peluang kemenangannya. Nah, cara mencari
peluang kemenangan tim Indonesia melawan Singapura inilah yang disebut sebagai peluang
empirik. Untuk lebih memahami pengertian peluang empirik suatu
kejadian dari suatu percobaan, perhatikan tabel berikut ini.
Pada kolom terakhir terdapat nilai perbandingan yang
disebut sebagai peluang empirik. Sehingga dapat
disimpulkan peluang empirik
adalah perbandingan antara frekuensi kejadian n(A) terhadap percobaan yang
dilakukan n(S).
Contoh 1:
Pada
pertandingan sepak bola yang dilaksanakan sebanyak 30 kali, ternyata Tim
Indonesia menang 18 kali, seri 8 kali dan kalah 2 kali. Dari data yang sudah
ada, jika Tim Indonesia bertanding sekali lagi berapakah peluang Tim Indonesia
akan menang?
Jawab:
Pertandingan sepak bola
dilaksanakan 30 kali, berarti n(S) =
30
Sedangkan Tim Indonesia
menang sebanyak 18 kali, berarti n (A)
= 18
Peluang tim Indonesia
menang =
Contoh 2:
Lisa
dan Aryo sedang melakukan percobaan dengan menggunakan dua buah uang logam di
atas. Mereka melempar dua buah uang logam itu sebanyak 30 kali, kemudian mereka
mencatat hasilnya, sebagai berikut:
Tentukan
peluang empirik munculnya kedua buah uang logam yang sama!
Jawab:
Munculnya kedua uang
logam yang sama dua buah, yaitu (A,A) dan (G,G).
Kemunculan (A,A) = 10
kali dan (G,G) = 6 kali.
Kemunculan (A,A) &
(G,G) = 10 + 6 = 16 , n(A) = 16.
Sedangkan banyak seluruh
percobaan yaitu n(S) = 30
Peluang munculnya kedua
buah uang logam yang sama:
B. Peluang
Teoritik
Sebelum membahas tentang peluang
teoritik, terlebih dahulu dikenalkan mengenai ruang sampel dan titik sampel.
1. Ruang
sampel adalah himpunan semua kejadian yang mungkin diperoleh dari suatu
percobaan dan dilambangkan dengan S
2. Titik
sampel adalah setiap anggota ruang sampel
ü Bila
percobaannya berupa pelemparan sekeping uang logam, maka
Dengan
G melambangkan bahwa hasil
percobaannya adalah sisi gambar dan A
melambangkan hasil percobaannya adalah sisi angka.
Pada
percobaan pelemparan sekeping uang logam, banyak ruang sampel 2 dan titik
sampelnya adalah sisi angka (A) dan
sisi gambar (G)
ü Bila
percobaannya berupa penggulingan sebuah dadu, maka ruang sampelnya adalah:
Ruang
sampelnya sebanyak 6 dan titik sampelnya adalah 1, 2, 3, 4, 5, dan 6.
Peluang
teoritik dikenal juga dengan istilah peluang klasik (classical probability), dalam beberapa pembahasan juga disebut
peluang saja. Jika dalam suatu soal yang hanya menyebutkan “peluang”, maka
peluang yang dimaksud tersbeut adalah peluang teoritik. Peluang teoritik adalah
rasio dari hasil yang dimaksud dengan semua hasil yang mungkin pada suatu
eksperimen tunggal. Dalam suatu eksperimen, himpunan semua hasil (outcome) yang mungkin disebut ruang
sampel (biasanya disimbolkan dengan S). Selanjutnya setiap hasil (outcome) tunggal yang mungkin pada ruang
sampel disebut titik sampel. Kejadian adalah bagian dari ruang sampel S. Suatu kejadian A dapat terjadi jika memuat titik sampel pada ruang sampel S. Misalkan n(A) menyatakan banyaknya tiitk sampel kejadian A dan n(S) adalah semua titik sampel pada ruang sampel S. Peluang teoritik kejadian A, yaitu P(A) dirumuskan:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar