Pada
gambar 2.9 berikut ini, ruas garis AC
menghubungkan dua titik sudut, yaitu titik A
dan C. Ruas garis AC disebut diagonal. Selain itu, ruas
garis AC juga terletak pada bidang
atau sisi balok. Oleh karena itu, ruas garis AC disebut diagonal bidang (Adinawan dan Sugijono, 2013:112).
Diagonal
bidang adalah garis yang menghubungkan dua titik sudut yang berhadapan dalam
suatu sisi kubus (Sukino, dkk, 1989:2).
Berdasarkan penjelasan di atas dapat dipahami bahwa diagonal bidang adalah garis yang menghubungkan dua buah titik sudut yang berhadapan dalam suatu bidang pada suatu kubus ataupun balok. Pada gambar 6 berikut ini, salah satu diagonal bidang pada balok ABCD.EFGH adalah diagonal bidang AC.
Gambar 6. Diagonal Bidang AC pada Balok ABCD.EFGH
(Sumber: Adinawan dan Sugijono, 2013:112)
Panjang
diagonal bidang suatu kubus atau balok dapat ditentukan dengan menggunakan
teorema Pythagoras. Teorema Pythagoras menyatakan bahwa: “pada
setiap segitiga siku-siku, kuadrat dari sisi miring sama dengan jumlah dari
kuadrat kedua sisi lainnya”. Sehingga b2 = a2 + c2. Gambar 7 berikut ini
merupakan segitiga siku-siku ABC
dengan sudut siku-siku di titik B.
Sisi miringnya merupakan sisi AC dan
sisi-sisi lainnya adalah sisi AB dan
sisi BC.
Gambar 7 Segitiga Siku-siku ABC
(Sumber: Bird,
2004:135)
Pada gambar 8 berikut ini, ukuran balok ABCD.EFGH dimisalkan memiliki panjang adalah p, lebarnya adalah l, dan
tingginya adalah t.
Gambar 8 Diagonal
Bidang AC pada Balok ABCD.EFGH yang Berukuran p x l x t
(Sumber: Modifikasi
Adinawan dan Sugijono, 2013:112)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar