Minggu, 12 April 2020

PENGERTIAN KUBUS DAN BALOK, UNSUR-UNSUR KUBUS DAN BALOK (Bidang/Sisi, Rusuk, dan Titik Sudut)


1.      Kubus dan Balok
a.      Pengertian Kubus
Kubus adalah suatu benda yang dibatasi oleh enam bidang datar yang masing-masing berbentuk bujursangkar yang sama dan sebangun (Sukino, dkk, 1989:1).
Kubus adalah paralelepipedum siku-siku yang tiga rusuknya bertemu di suatu titik sama panjang. Paralelepipedum adalah prisma yang bidang alasnya berupa jajar genjang (Kukuh, 2008:71).
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa kubus adalah suatu benda yang dibatasi oleh enam buah bidang datar berbentuk persegi yang sama dan sebangun.

b.      Pengertian Balok
Balok  adalah  suatu  benda  yang  dibatasi enam buah empat persegi panjang  yang  masing-masing  disebut  bidang  sisi  atau sisi balok (Sukino,
dkk, 1989:4).
Balok adalah paralelepipedum tegak yang bidang alasnya berbentuk persegi panjang (Kukuh, 2008:70).
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa balok adalah suatu benda yang dibatasi oleh enam buah bidang datar berbentuk persegi panjang.

c.       Unsur-unsur pada Kubus dan Balok
Unsur-unsur yang terdapat pada kubus dan balok diantaranya yaitu bidang, rusuk, dan titik sudut. Selain itu, terdapat pula diagonal bidang, diagonal ruang, dan bidang diagonal.
Penamaan untuk sebuah kubus dan sebuah balok pada umumnya menggunakan huruf kapital yang dicetak miring dan menggunakan tanda titik untuk memisahkan penamaan antara bidang alas dan bidang atas dari sebuah kubus ataupun sebuah balok. Pemberian nama pada sebuah kubus atau balok dimulai dari titik sudut kubus atau balok bagian depan kiri bawah kemudian dilanjutkan ke titik sudut bagian depan kanan bawah, begitu seterusnya mengikuti arah berlawanan jarum jam. Penamaan tersebut seperti kubus ABCD.EFGH, kubus HIJK.KLMN, kubus PQRS.TUVW, balok ABCD.EFGH, balok HIJK.KLMN, balok PQRS.TUVW, dan lain sebagainya.
Gambar 1 (i) berikut merupakan contoh dari sebuah kubus yang diberi nama kubus ABCD.EFGH. Bidang ABCD merupakan bidang alas pada kubus, sedangkan bidang EFGH merupakan bidang atas dari kubus tersebut. Gambar 1(ii) merupakan contoh dari sebuah balok yang diberi nama balok PQRS.TUVW. Bidang PQRS merupakan bidang alas pada balok, sedangkan bidang TUVW merupakan bidang atas dari balok tersebut. Pada saat digambar, bidang depan dan bidang belakang pada kubus menyerupai bentuk aslinya yaitu persegi, sedangkan untuk bidang-bidang lainnya terlihat seperti jajargenjang. Namun, dalam bentuk sebenarnya, bidang-bidang tersebut merupakan persegi. Sama halnya dengan kubus, jika digambar pada kertas, bidang depan pada suatu balok dan bidang belakangnya menyerupai bentuk aslinya yaitu persegi panjang, sedangkan untuk bidang-bidang lainnya terlihat seperti jajargenjang. Namun, dalam bentuk sebenarnya, bidang-bidang tersebut merupakan persegi panjang.

     Gambar 1     Kubus ABCD.EFGH dan Balok PQRS.TUVW

     (Sumber: Modifikasi Adinawan dan Sugijono, 2013:110)


1)      Bidang atau Sisi
Kubus dan balok memiliki bidang yang membatasi bagian dalam dan bagian luar yang disebut bidang sisi, yang selanjutnya disebut bidang atau sisi (Adinawan dan Sugijono, 2013:110).
Enam buah bidang berbentuk bujursangkar yang sama dan sebangun yang membatasi suatu benda disebut bidang batas, bidang sisi, atau sisi kubus (Sukino, dkk, 1989:1).
Berdasarkan uraian tersebut dapat dipahami bahwa bidang atau sisi adalah bidang datar yang membatasi suatu daerah bangun ruang. Pada kubus, bidang datar tersebut berupa persegi atau bujursangkar. Sedangkan, pada balok bidang datar tersebut berupa persegi panjang.
Pada gambar 2 berikut ini, daerah yang diberi warna merah merupakan bidang-bidang yang terdapat pada kubus ABCD.EFGH
gambar 2 berikut ini, daerah yang diberi warna merah merupakan bidang-bidang yang terdapat pada kubus ABCD.EFGH

      Gambar 2  Bidang-bidang yang Terdapat pada Kubus ABCD.EFGH
   (Sumber:Modifikasi Adinawan dan Sugijono, 2013:110)

Pada gambar 2 tersebut, terlihat bahwa banyaknya bidang yang terdapat pada suatu kubus adalah enam buah bidang. Pada gambar 2 (i), daerah yang berwarna merah merupakan bidang ABCD yang disebut juga sebagai bidang dasar atau alas. Pada gambar 2(ii), daerah yang berwarna merah merupakan bidang EFGH yang disebut juga bidang atas atau tutup. Pada gambar 2(iii) merupakan bidang BCGF, pada gambar 2(iv) merupakan bidang ADHE, pada gambar 2(v) merupakan bidang ABFE, dan pada gambar 2(vi) merupakan bidang DCGH. Bidang-bidang pada gambar 2(iii) sampai dengan gambar 2(vi) disebut juga bidang-bidang sisi tegak yang terdapat pada kubus tersebut.
Pada gambar 3 berikut ini, daerah yang diberi warna ungu merupakan bidang-bidang yang terdapat pada balok PQRS.TUVW.
       Gambar 3  Bidang-bidang yang Terdapat pada Balok PQRS.TUVW
    (Sumber: Modifikasi Adinawan dan Sugijono, 2013:110)

Pada gambar 3 tersebut, terlihat bahwa banyaknya bidang yang terdapat pada suatu balok adalah enam buah bidang. Sehingga, pada kubus maupun balok memiliki banyak bidang yang sama. Pada gambar 3(i), daerah yang diberi warna ungu merupakan bidang PQRS yang disebut juga sebagai bidang dasar atau alas pada balok. Pada gambar 3(ii), daerah yang diberi warna ungu merupakan bidang TUVW yang disebut juga bidang atas atau tutup pada balok. Pada gambar 3(iii) merupakan bidang QRVU, pada gambar 3(iv) merupakan bidang PSWT, pada gambar 3(v) merupakan bidang PQUT, dan pada gambar 3(vi) merupakan bidang SRVW. Gambar 3(iii) sampai dengan gambar 3(vi) disebut juga bidang-bidang sisi tegak yang terdapat pada balok PQRS.TUVW


2)      Rusuk
Pertemuan dua sisi kubus atau balok berupa ruas garis disebut rusuk (Sukino, dkk, 1989:1).
Bidang-bidang pada suatu balok maupun kubus berpotongan atau bertemu pada suatu garis yang disebut rusuk (Adinawan dan Sugijono, 2013:110).
Rusuk adalah perpotongan dua bidang batas yang berdekatan (Kukuh, 2008:63).
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa rusuk adalah perpotongan atau pertemuan antara dua buah bidang hingga terbentuk suatu garis perpotongan.
Pada gambar 4 berikut ini, ruas garis yang diberi warna hijau merupakan rusuk-rusuk yang terdapat pada kubus ABCD.EFGH. Pada gambar 4 berikut ini, terlihat bahwa banyaknya rusuk yang dimiliki oleh kubus ABCD.EFGH adalah 12 buah rusuk. Pada gambar 4(i), ruas garis yang berwarna hijau merupakan rusuk AB. Pada gambar 4(ii), ruas garis yang berwarna hijau merupakan rusuk BC. Pada gambar 4(iii), ruas garis yang berwarna hijau merupakan rusuk CD, pada gambar 4(iv) merupakan rusuk AD, pada gambar 4(v) merupakan rusuk EF, pada gambar 4(vi) merupakan rusuk FG, pada gambar 4(vii) merupakan rusuk GH, pada gambar 4(viii) merupakan rusuk EH, pada gambar 4(xi) merupakan rusuk AE, pada gambar 4(x) merupakan rusuk BF, pada gambar 4(xi) merupakan rusuk DH, dan pada gambar 4(xii) merupakan rusuk CG

   Gambar 4  Rusuk-rusuk yang Terdapat pada Kubus ABCD.EFGH
(Sumber: Modifikasi Adinawan dan Sugijono, 2013:110)

Pada gambar 5 berikut ini, ruas garis yang diberi warna orange merupakan rusuk-rusuk yang terdapat pada balok PQRS.TUVW.


                             Gambar 5     Rusuk-rusuk yang Terdapat pada Balok PQRS.TUVW
                             (Sumber: Modifikasi Adinawan dan Sugijono, 2013:110)

Pada gambar 5 tersebut, terlihat bahwa jumlah rusuk yang terdapat pada balok PQRS.TUVW adalah 12 buah rusuk. Pada gambar 5(i), ruas garis yang berwarna orange merupakan rusuk PQ. Pada gambar 5(ii), ruas garis yang berwarna orange merupakan rusuk QR, gambar 2.8(iii) merupakan rusuk RS, gambar 5(iv) merupakan rusuk PS, gambar 5(v) merupakan rusuk TU, gambar 5(vi) merupakan rusuk UV, gambar 5(vii) merupakan rusuk VW, gambar 5(viii) merupakan rusuk TW, gambar 5(ix) merupakan rusuk QU, gambar 5(x) merupakan rusuk RV, gambar 5(xi) merupakan rusuk SW, dan gambar 5(xii) merupakan rusuk PT. Rusuk PQ, QR, RS, dan PS merupakan rusuk-rusuk yang terletak pada bidang alas balok PQRS.TUVW. Rusuk TU, UV, VW, dan TW merupakan rusuk-rusuk yang terletak pada bidang atas balok PQRS.TUVW. Sedangkan, rusuk-rusuk yang tidak terletak pada bidang alas atau bidang atas pada balok tersebut disebut rusuk-rusuk tegak.

3)      Titik Sudut
Pertemuan tiga rusuk kubus atau balok disebut titik sudut (Sukino, dkk, 1989:1). Rusuk-rusuk pada suatu balok maupun kubus berpotongan atau bertemu pada sebuah titik yang disebut titik sudut (Adinawan dan Sugijono, 2013:110).
Berdasarkan penjelasan di atas dapat di pahami bahwa titik sudut adalah perpotongan atau pertemuan rusuk-rusuk pada suatu balok atau kubus. Titik sudut pada kubus dan balok berjumlah 8 buah. Pada gambar 1(i) kubus ABCD.EFGH yang merupakan titik sudutnya adalah titik A, titik B, titik C, titik D, titik E, titik F, titik G, dan titik H. Sedangkan pada gambar 1(ii) balok PQRS.TUVW yang merupakan titik sudutnya adalah titik P, titik Q, titik R, titik S, titik T, titik U, titik V, dan titik W.


Penjelasan selanjutnya tentang unsur-unsur-unsur kubus dan balok simak di link berikut ini..........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar