1.
Kubus
dan Balok
a.
Pengertian
Kubus
Kubus adalah suatu benda yang dibatasi
oleh enam bidang datar yang masing-masing berbentuk bujursangkar yang sama dan
sebangun (Sukino, dkk, 1989:1).
Kubus adalah paralelepipedum siku-siku
yang tiga rusuknya bertemu di suatu titik sama panjang. Paralelepipedum adalah
prisma yang bidang alasnya berupa jajar genjang (Kukuh, 2008:71).
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa
kubus adalah suatu benda yang dibatasi oleh enam buah bidang datar
berbentuk persegi yang sama dan sebangun.
b.
Pengertian
Balok
Balok adalah suatu
benda yang dibatasi
enam buah empat persegi panjang yang masing-masing disebut bidang sisi
atau sisi balok (Sukino,
dkk, 1989:4).
Balok adalah paralelepipedum
tegak yang bidang alasnya berbentuk persegi panjang (Kukuh, 2008:70).
Berdasarkan
penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa balok adalah suatu benda yang dibatasi
oleh enam buah bidang datar berbentuk persegi panjang.
c.
Unsur-unsur
pada Kubus dan Balok
Unsur-unsur yang terdapat pada kubus dan
balok diantaranya yaitu bidang, rusuk, dan titik sudut. Selain itu, terdapat
pula diagonal bidang, diagonal ruang, dan bidang diagonal.
Penamaan untuk sebuah kubus dan sebuah
balok pada umumnya menggunakan huruf kapital yang dicetak miring dan
menggunakan tanda titik untuk memisahkan penamaan antara bidang alas dan bidang
atas dari sebuah kubus ataupun sebuah balok. Pemberian nama pada sebuah kubus
atau balok dimulai dari titik sudut kubus atau balok bagian depan kiri bawah
kemudian dilanjutkan ke titik sudut bagian depan kanan bawah, begitu seterusnya
mengikuti arah berlawanan jarum jam. Penamaan tersebut seperti kubus ABCD.EFGH, kubus HIJK.KLMN, kubus PQRS.TUVW,
balok ABCD.EFGH, balok HIJK.KLMN, balok PQRS.TUVW, dan lain sebagainya.
Gambar 1 (i) berikut merupakan contoh dari sebuah kubus yang diberi nama kubus ABCD.EFGH. Bidang ABCD merupakan bidang alas pada kubus, sedangkan bidang EFGH merupakan bidang atas dari kubus
tersebut. Gambar 1(ii) merupakan contoh dari sebuah balok yang diberi nama
balok PQRS.TUVW. Bidang PQRS merupakan bidang alas pada balok,
sedangkan bidang TUVW merupakan
bidang atas dari balok tersebut. Pada saat digambar, bidang depan dan bidang
belakang pada kubus menyerupai bentuk aslinya yaitu persegi, sedangkan untuk
bidang-bidang lainnya terlihat seperti jajargenjang. Namun, dalam bentuk
sebenarnya, bidang-bidang tersebut merupakan persegi. Sama halnya dengan kubus,
jika digambar pada kertas, bidang depan pada suatu balok dan bidang belakangnya
menyerupai bentuk aslinya yaitu persegi panjang, sedangkan untuk bidang-bidang
lainnya terlihat seperti jajargenjang. Namun, dalam bentuk sebenarnya,
bidang-bidang tersebut merupakan persegi panjang.
Gambar 1 Kubus ABCD.EFGH
dan Balok PQRS.TUVW
(Sumber: Modifikasi Adinawan dan Sugijono,
2013:110)
1)
Bidang
atau Sisi
Kubus dan balok memiliki bidang yang
membatasi bagian dalam dan bagian luar yang disebut bidang sisi, yang
selanjutnya disebut bidang atau sisi (Adinawan dan Sugijono, 2013:110).
Enam buah bidang berbentuk bujursangkar
yang sama dan sebangun yang membatasi suatu benda disebut bidang batas, bidang
sisi, atau sisi kubus (Sukino, dkk, 1989:1).
Berdasarkan uraian tersebut dapat dipahami bahwa bidang atau sisi adalah
bidang datar yang membatasi suatu daerah bangun ruang. Pada kubus, bidang datar
tersebut berupa persegi atau bujursangkar. Sedangkan,
pada balok bidang datar tersebut berupa persegi panjang.
Pada gambar 2 berikut ini, daerah yang diberi warna
merah merupakan bidang-bidang yang terdapat pada kubus ABCD.EFGH.
gambar 2 berikut ini, daerah yang diberi warna merah merupakan bidang-bidang yang terdapat pada kubus ABCD.EFGH.
Gambar 2 Bidang-bidang yang Terdapat pada Kubus ABCD.EFGH
(Sumber:Modifikasi Adinawan dan Sugijono,
2013:110)
Pada gambar 2 tersebut, terlihat bahwa banyaknya bidang yang terdapat
pada suatu kubus adalah enam buah bidang. Pada gambar 2 (i), daerah yang
berwarna merah merupakan bidang ABCD
yang disebut juga sebagai bidang dasar atau alas. Pada gambar 2(ii), daerah
yang berwarna merah merupakan bidang EFGH
yang disebut juga bidang atas atau tutup. Pada gambar 2(iii) merupakan bidang
BCGF, pada gambar 2(iv) merupakan
bidang ADHE, pada gambar 2(v)
merupakan bidang ABFE, dan pada
gambar 2(vi) merupakan bidang DCGH.
Bidang-bidang pada gambar 2(iii) sampai dengan gambar 2(vi) disebut juga bidang-bidang sisi tegak yang terdapat
pada kubus tersebut.
Pada gambar 3 berikut ini, daerah
yang diberi warna ungu merupakan bidang-bidang yang terdapat pada balok PQRS.TUVW.
Gambar 3 Bidang-bidang yang Terdapat pada Balok PQRS.TUVW
(Sumber: Modifikasi Adinawan dan Sugijono,
2013:110)
Pada gambar 3 tersebut, terlihat bahwa
banyaknya bidang yang terdapat pada suatu balok adalah enam buah bidang.
Sehingga, pada kubus maupun balok memiliki banyak bidang yang sama. Pada gambar 3(i), daerah yang diberi warna ungu merupakan bidang PQRS yang disebut juga sebagai bidang dasar atau alas pada balok.
Pada gambar 3(ii), daerah yang diberi warna ungu merupakan bidang TUVW yang disebut juga bidang atas atau
tutup pada balok. Pada gambar 3(iii) merupakan bidang QRVU, pada gambar 3(iv) merupakan bidang PSWT, pada gambar 3(v) merupakan bidang PQUT, dan pada gambar 3(vi) merupakan bidang SRVW. Gambar 3(iii) sampai dengan gambar 3(vi) disebut juga
bidang-bidang sisi tegak yang terdapat pada balok PQRS.TUVW.
2)
Rusuk
Pertemuan dua sisi
kubus atau balok berupa ruas garis disebut rusuk (Sukino, dkk, 1989:1).
Bidang-bidang pada
suatu balok maupun kubus berpotongan atau bertemu pada suatu garis yang disebut
rusuk (Adinawan dan Sugijono, 2013:110).
Rusuk adalah
perpotongan dua bidang batas yang berdekatan (Kukuh, 2008:63).
Berdasarkan
penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa rusuk adalah perpotongan atau
pertemuan antara dua buah bidang hingga terbentuk suatu garis perpotongan.
Pada gambar 4 berikut ini, ruas garis yang diberi warna hijau merupakan rusuk-rusuk yang
terdapat pada kubus ABCD.EFGH. Pada
gambar 4 berikut ini, terlihat bahwa banyaknya rusuk yang dimiliki oleh kubus
ABCD.EFGH adalah 12 buah rusuk. Pada
gambar 4(i), ruas garis yang berwarna hijau merupakan rusuk AB. Pada gambar 4(ii), ruas garis yang
berwarna hijau merupakan rusuk BC.
Pada gambar 4(iii), ruas garis yang berwarna hijau merupakan rusuk CD, pada gambar 4(iv) merupakan rusuk AD, pada gambar 4(v) merupakan rusuk EF, pada gambar 4(vi) merupakan rusuk FG, pada gambar 4(vii) merupakan rusuk
GH, pada gambar 4(viii) merupakan
rusuk EH, pada gambar 4(xi)
merupakan rusuk AE, pada gambar 4(x) merupakan rusuk BF, pada
gambar 4(xi) merupakan rusuk DH,
dan pada gambar 4(xii) merupakan rusuk CG.
Gambar 4 Rusuk-rusuk yang Terdapat pada Kubus ABCD.EFGH
(Sumber: Modifikasi Adinawan dan Sugijono,
2013:110)
Pada gambar 5 berikut ini, ruas
garis yang diberi warna orange
merupakan rusuk-rusuk yang terdapat pada balok PQRS.TUVW.
Gambar 5 Rusuk-rusuk yang Terdapat pada Balok
PQRS.TUVW
(Sumber: Modifikasi
Adinawan dan Sugijono, 2013:110)
Pada gambar 5 tersebut, terlihat bahwa
jumlah rusuk yang terdapat pada balok PQRS.TUVW
adalah 12 buah rusuk. Pada gambar 5(i), ruas garis yang berwarna orange merupakan rusuk PQ. Pada gambar 5(ii), ruas garis yang
berwarna orange merupakan rusuk QR, gambar 2.8(iii) merupakan rusuk RS, gambar 5(iv) merupakan rusuk PS, gambar 5(v) merupakan rusuk TU, gambar 5(vi) merupakan rusuk UV, gambar 5(vii) merupakan rusuk VW, gambar 5(viii) merupakan rusuk TW, gambar 5(ix) merupakan rusuk QU, gambar 5(x) merupakan rusuk RV, gambar 5(xi) merupakan rusuk SW, dan gambar 5(xii) merupakan rusuk PT. Rusuk PQ, QR, RS, dan PS merupakan rusuk-rusuk yang terletak pada bidang alas balok PQRS.TUVW.
Rusuk TU, UV, VW, dan TW merupakan rusuk-rusuk yang terletak
pada bidang atas balok PQRS.TUVW.
Sedangkan, rusuk-rusuk yang tidak terletak pada bidang alas atau bidang atas pada
balok tersebut disebut rusuk-rusuk tegak.
3)
Titik
Sudut
Pertemuan tiga
rusuk kubus atau balok disebut titik sudut (Sukino, dkk, 1989:1). Rusuk-rusuk
pada suatu balok maupun kubus berpotongan atau bertemu pada sebuah titik yang
disebut titik sudut (Adinawan dan Sugijono, 2013:110).
Berdasarkan
penjelasan di atas dapat di pahami bahwa titik sudut adalah perpotongan atau
pertemuan rusuk-rusuk pada suatu balok atau kubus. Titik sudut pada kubus dan
balok berjumlah 8 buah. Pada gambar 1(i) kubus ABCD.EFGH yang merupakan titik sudutnya adalah titik A, titik B, titik C, titik D, titik E, titik F, titik G, dan titik H. Sedangkan pada gambar 1(ii) balok PQRS.TUVW yang merupakan titik sudutnya adalah titik P, titik Q, titik R, titik S, titik T, titik U, titik V, dan titik W.
Penjelasan selanjutnya tentang unsur-unsur-unsur kubus dan balok simak di link berikut ini..........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar